Rabu, 24 Oktober 2018

Ilmu Sosial Dasar




ILMU SOSIAL DASAR adalah ilmu-ilmu sosial yang dipergunakan dalam pendekatan, sekaligus sebagai sarana jalan keluar untuk mencari pemecahan masalah-masalah sosial yang berkembang dalam kehidupan masyarakat. Ilmu Sosial Dasar memberikan dasar-dasar pengetahuan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial kepada mahasiswa yang diharapkan cepat tanggap serta mampu menghadapi dan memberi alternatif pemecahan masalah dalam kehidupan masyarakat. Dengan begitu antara ilmu-ilmu sosial dan ilmu sosial dasar tidak ada perbedaan prinsip.

Berikut pengertian ilmu sosial dari beberapa ahli :

1. Max Weber (1864-1920)




Ilmu sosial Dasar adalah ilmu yang berupaya dalam tindakan-tindakan sosial . Tindakan sosial  adalah suatu  tindakan  individu sepanjang  tindakan  itu mempunyai makna atau arti subjektif  bagi dirinya dan diarahkan kepada tindakan orang lain (Weber dalam Ritzer 1975).  Suatu  tindakan  individu  yang  diarahkan  kepada  benda  mati  tidak  masuk  dalam  kategori tindakan sosial. Suatu tindakan akan dikatakan sebagai tindakan sosial ketika  tindakan tersebut benar-benar diarahkan kepada orang lain (individu lainnya).


2. Immanuel Wallerstein (1974-1987)





Ilmu sosial adalah salah satu pewaris yang jauh melampaui kearifan itu... yang telah ada atau yang telah dideduksikan semacam itu. Ilmu sosial adalah usaha penjelajahan dunia modern. Akarnya tertanam pada upaya yang mekar sejak zaman abad keenambelas, serta merupakan bagian dan bidang konstruksi dunia modern. Tujuannya untuk mengembangkan pengetahuan sekular secara sistematis tentang realitas yang hendak dibuktikan secara empiris (Wallerstein, 1997: 2).


Pernyataan diatas jelas, bagi Wallerstein letak persamaannya dalam rumpun ilmu sosial pada aspek aksiologis, yakni kearifan yang telah berlaku secara konsisten sejak dahulu untuk mengembangkan kepentingan pengetahuan manusia dan dibuktikan secara empiris. Tidak peduli apakah itu bersifat nomotetis generalin, maupun ideografis partikularistik, ataupun mungkin perpaduan di antara keduanya, namun ia lebih menganjurkan untuk semakin meningkatkan dialog antara kedua pendekatan tersebut.(Wallerstein, 1997: 4)

3. Emile Durkheim (1858-1917)





Marx dalam hal ini mengajukan pandangan-pandangan tentang asumsi-asumsi kontradiksi dalam masyarakat yang pincang, adanya kesenjangan antara kaum modal dengan kaum buruh,ekploitasi, dominasi, dan alienasi.

Karl Marx melihat seluruh struktur sebagai lapisan-lapisan yang penuh dengan kontradiksi dan merupakan proses yang terus menerus sebagai perubahan dialektika. Semua masyarakat yang dalam keadaan bergerak sebab mengandung unsur-unsur kekuatan yang saling bertentangan. Masyarakat terdiri dari oposisi-oposisi yang terus berjuang untuk mencapai suatu kedudukan tertentu. Revolusi untuk memperoleh perjuangan tersebut adalah dapat dicapai melalui sintesis baru yang akhirnya tiada lain adalah pertentangan.

Beberapa asumsi struktural konflik yang diajukan Marx antara lain:

     1. Fenomena dunia sosial adalah berkarakter selalu mengalir dan berubah,
         dengan perubahan yang teratur, seragam, dan rutin. Pola-pola perubahan
         fenomena sosial diperlihatkan pada hubungan sosial manusia dalam
         keteraturan ekonomi, seperti perlunya meningkatkan nafkah kehidupan
         yang berat dan berdampak pada seluruh struktur masyarakat.
     2. Keanekaragaman kehidupan manusia sikap dan perilakunya dibentuk oleh
         institusi sosial baik itu primitif atau feodal dan kapitalis, adalah
         merupakan basis dan esensi alam manusia.
     3. Dasar filosofinya adalah materialisme sejarah.


   Dari ketiga tokoh diatas kita dapat diperoleh bahwa pengertian mengenai ilmu sosial dasar adalah ilmu yang berupaya untuk menguragi masalah masalah sosial yang ada dengan melakukan tindakan-tindakan sosial yang positif. Ilmu Sosial Dasar adalah ilmu yang berupaya dalam tindakan-tindakan sosial yang mempungrahi masyarakat banyak. Ia melihat seluruh struktur sebagai lapisan-lapisan yang penuh dengan kontradiksi dan merupakan proses yang terus menerus sebagai perubahan diatas selektika.


Tujuan Ilmu Sosial Dasar


a. Tujuan umum
    Tujuan umum diselenggarakannya mata kuliah Ilmu Sosial Dasar ialah pembentukan dan pengembangan kepribadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan, dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul dalam lingkungannya, khususnya gejala berkenaan dengan masyarakat dengan orang lain, agar daya tanggap,presepsi, dan penalaran berkenaan dengan lingkungan sosial dapat dipertajam.
    Tujuan lain Ilmu Sosial Dasar selain diatas adalah untuk Membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh  wawasan pemikiran yang lebih luas dan  tanggap terhadap masalah-masalah sosial yang ada di lingkungannya, dan sekaligus mampu meberikan alternatif atau cara pemechannya.

b.Tujuan Khusus
  1. Sebagai salah satu dari mata kuliah dasar umum. Ilmu Sosial Dasar mempunyai tujuan pembinaan mahasiswa agar :
  2. Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-maslah sosial yang ada dalam masyarakat.
  3. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
  4. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya (mempelajarinya)Memahami jalan pikiran para ahli dalalm bidang ilmu pengetahuan lalin dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalalm rangka penanggulangan maslah sosial yang timbul dalam masyarakat.





Latar Belakang dan Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar 


Latar belakang diberikannya ilmu sosial dasar (ISD) dimulai dari banyaknya kritik-kritik pada sistem pendidikan di perguruan tinggi oleh sejumlah cendikiawan terutama sayanrjana pendidikan, sosial dan budaya. Mereka menganggap sistem pendidikan yang sekarang dijalankan berbau kolonial dan masih merupakan warisan sistem pendidikan pemerintah belanda. Tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi diharapkan memiliki tiga jenis kemampuan yang meliputi personal, akademik dan profesional.

Sasaran STUDI ISD adalah aspek – aspek yg paling dasar yg ada dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dan masalah – masalah yg terwujud dari padanya.Materi ISD terdiri atas masalah-masalah sosial. Untuk dapat menelaah masalah-masalah sosial, hendaknya terlebih dahulu kita dapat mengindentifikasi kenyataankenyataan sosial dan memahami sejumlah konsep sosial tertentu. Sehingga dengan demikian bahan pelajaran ISD dapat dibedakan atas tiga golongan yaitu:
  1. Kenyataan-kenyataan sosial tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para ahli ilmu-ilmu sosial, karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangannya. Dalam ISD kita menggunakan pendekatan interdisiplin/multidisiplin.
  2. Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan­kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan sosial.Sebagai contoh dari konsep dasar semacam itu misalnya konsep “keanekaragaman” dan kosep “Kesatuan sosial”. Bertolak dari kedua konsep tersebut di atas, maka dapat kita pahami dan sadari bahwa di dalam masyarakat selalu terdapat :

Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara satu dengan lainnya saling berkaitan.

Ilmu sosial dasar terdiri dari 8 (delapan) pokok pembahasan. Dari kedelapan pokok pembahasan tersebut maka ruang lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami adanya :
  • Berbagai masalah kependudukan dalam hubunganya dengan pengembangan masyarakat dan kebudayaan.
  • Masalah Individu, keluarga dan masyarakat.
  • Masalah pemuda dan sosialisasi
  • Masalah hubungan antara Warga Negara dan Negara
  • Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
  • Masalah masyarakat perkotaan dan masalah pedesaan.
  • Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan integrasi.
  • Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan keserjahteraan masyarakat


Dalam perkembangannya, ISD banyak berkonsentrasi pada urusan masalah sosial, menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.

3 kemampuan yang diharapkan mempelajari ISD :

  1. Memiliki kemampuan profesionalisme: nilai, dan sikap yang memungkinkannya berpartisipasi secara aktif dan cerdas dalam proses politik; Memiliki kemampuan, etos kerja, dan disiplin kerja yang memungkinkannya aktif dan produktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan ekonomi;
  2. Memiliki kemampuan akademis: sikap ilmiah untuk dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui kemampuan penelitian dan pengembangan;
  3. Memiliki kemampuan personal: kepribadian yang mantap, berkarakter, dan bermoral, serta berakhlak mulia


Masalah Sosial Di Indonesia


Masalah sosial merupakan salah satu problema dalam kependudukan yang selalu
hadir dan juga muncul dalam kehidupan masyarakat. Masalah sosial biasanya terjadi
karena setiap individu dan individu lainnya memiliki keinginan yang berbeda.

Malasalah sosial adalah istilah dalam sosiologi yang lahir menjadi bagian gejala
sosial. Masalah Sosial ini terbentuk dari dua kata, yakni masalah dan sosial. Masalah
artinya adalah ketidaksetaraan yang terjadi antara keinginan dan kenyataan,
sedangkan sosial berarti masyarakat. Jadi, secara umum masalah sosial ialah
persenjangan yang terjadi dalam masyarakat.

Masalah Sosial di Indonesia saat ini sangat mengkhawatirkan. Indonesia termasuk
negara dengan penduduk yang padat, sehingga masih banyak permasalahan yang
terjadi baik di bidang ekonomi, sosial, politik, dll. Contoh masalah sosial

di indonesia yang paling sering terjadi adalah kemiskinan.


  "Papua Barat terbesar kedua tingkat kemiskinan, Papua peringkat satu"

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan di Provinsi Papua Barat masih menduduki rangking kedua tertinggi secara nasional. Rangking pertama diduduki Provinsi Papua.

Kepala BPS Provinsi Papua Barat, Endang Retno Subiandini, di Manokwari, Senin (16/7/2018), menyebutkan jumlah penduduk miskin tahun 2018 di daerah tersebut terjadi peningkatan dibanding tahun 2017."Penduduk miskin di Papua Barat saat ini sebanyak 214.470 jiwa, sedangkan hasil sensus pada September 2017 berjumlah 212.860 jiwa. Mengalami peningkatan, menjadi 23,01 persen dari total jumlah penduduk," kata Retno.

Dia menjelaskan jumlah penduduk miskin di wilayah pedesaan lebih besar dibanding perkotaan. Prosentase penduduk miskin di perkotaan pada September 2017 sebesar 5,16 persen turun menjadi 5,10 persen pada Maret 2018. Sementara prosentase penduduk miskin di pedesaan pada September 2017 sebesar 35,12 persen naik menjadi 35,31 persen pada Maret 2018.

Secara prosentase, lanjut Retno, posisi Papua Barat belum berubah yakni berada pada urutan dua jumlah penduduk termiskin di Indonesia. Peringkat pertama pun masih ditempati Provinsi Papua.

Dari pendataan yang dilakukan BPS, CV peningkatan ini dipicu oleh kenaikan harga barang kebutuhan pokok sebagai dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Selama periode September 2017 sampai dengan Maret 2018, jumlah penduduk miskin di daerah perkotan naik sebanyak 0,31 persen, di pedesaan juga naik 1.310 jiwa," ujarnya.

Ia mengemukakan komoditas makanan memiliki andil besar terhadap garis kemiskinan, bahkan jauh lebih besar dari komoditas non-makanan seperti perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan.

Di perkotaan, lanjut Retno, makanan menyumbang 72,29 persen dalam pembentukan kemiskinan. Di pedesaan lebih tinggi, yakni 80,58 persen.

"Pada bulan Maret 2018, komoditi beras dan rokok filter memiliki sharetertinggi terhadap pembentukan garis kemiskinan baik di daerah pedesaan maupun perkotaan. Share komoditas beras terhadap pembentukan garis kemiskinan wilayah perkotaan sebesar 19,54 persen dan 20,56 persen untuk wilayah pedesaan. Untuk komoditas rokok filter memiliki share 8,15 persen di perkotaan dan 14,64 persen di pedesaan," papar Retno. (*)

Sehingga dari artikel diatas kita dapat disimpulkan bahwa kita dapat mengurangi angka kemiskinan dengan membatasi pertumbuhan penduduk melalui program KB dan program keluarga sejahtera, mengembangkan pendidikan terutama bagi lapisan ekonomi lemah yang tinggal di daerah-daerah pedesaan, dll.
Kementrian perencanaan Pembangunan Nasional (Bapennas) menyatakan bahwa mengurangi kemiskinan dapat dimulainya dari unit keluarga. Lantaran itu, bagi pasangan yang ingin membangun keluarga diingatkan bisa memulai dari manajemen keuangan yang baik.



Sumber: 
Buku Ilmu Sosial Dasar Karya Drs. H. Abu Ahmadi
BUKU ILMU SOSIAL DASAR KARYA DR. M. MUNANDAR SOELAEMAN (2001)
http://firmansyahdinata.blogspot.com/2011/11/ilmu-sosial-dasar-isd.html
http://tabloidjubi.com/artikel-17746-papua-barat-terbesar-kedua-tingkat-kemiskinan-papua-peringkat-satu.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 PEMBUATAN PROJEK RUMAH      Dalam pembuatan projek rumah, kita menggunakan blender untuk membuat bangunannya serta materialnya. Kita menggu...